Thursday 16 April 2015

Proposal Skripsi, STUDI HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN PADA JALAN RAMAI KEUDE KRUENG GEUKUEH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya seperti pola tata guna lahan yang membentuk kota sebagai suatu sistem. Salah satu bagian penting dalam perencanaan dan perancangan sistem transportasi adalah pergerakan arus lalu-lintas.
Pergerakan arus lalu-lintas merupakan interaksi antara pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Interaksi antara keempat komponen tersebut mempunyai perilaku yang berbeda disetiap jenis jalan, jenis wilayah sehingga arus lalu-lintas pada jalan tertentu selalu bervariasi.
Prinsip dasar analisis arus lalu-lintas pada ruas jalan adalah kecepatan berkurang jika arus bertambah. Pengurangan kecepatan akibat penambahan arus adalah kecil pada arus rendah tetapi lebih besar pada arus yang lebih tinggi.
Dalam suatu pergerakan arus lalu-lintas terdapat tiga variabel utama yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik arus lalu-lintas yaitu volume (flow), kecepatan (speed) dan kerapatan (density). Dipilihnya penelitian ini disebabkan oleh kesemerawutan antara penggunan jalan (kendaraan) dengan kapasitas jalan yang ada.
 Lokasi penelitian adalah jalan Perdagangan Lhokseumawe Provinsi NAD. Pada survei pra-penelitian selama 2 hari kerja yaitu Senin dan Kamis tanggal 27 dan 30 Maret 2014, dari pukul 06:30 WIB sampai dengan pukul 18:00 WIB, terpantau kerapatan lalu-lintas meningkat pada jam-jam tertentu yaitu pagi hari pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB.

1.2       Rumusan Masalah
Kerapatan lalu-lintas salah satunya disebabkan oleh adanya peningkatan volume kendaraan setiap tahunnya yang tidak diikuti dengan pertambahan panjang jalan maupun peningkatan kapasitas jalan. Peningkatan arus lalu-lintas akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu-lintas pada suatu ruas jalan, maka perlu mengetahui perilaku karakteristik arus lalu-lintas, yaitu hubungan volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan (k).

1.3       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan volume, kecepatan dengan kerapatan pada jalan Perdagangan Kota Lhokseumawe dengan menggunakan model Greenshield, Greenberg dan Underwood pada jam-jam sibuk/puncak yaitu pagi hari pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB selama 7 hari yaitu pada hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu tanggal 3,4,12,13,28,29 Maret 2014 dan 6 April 2014.

1.4       Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ini adalah dapat diketahuinya kualitas dan kuantitas dari arus lalu-lintas berdasarkan hubungan q-v-k lalu-lintas pada ruas Jalan Perdagangan Kota Lhokseumawe sehingga dapat diterapkan dalam perencanaan, perancangan serta penentuan kebijakan dalam bidang transportasi.

1.5       Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka ruang lingkup studi dibatasi pada:
1.    Survei arus lalu-lintas diawali dengan survei pra-penelitian selama 2 hari kerja pada hari Senin dan Kamis tanggal 27 dan 30 Maret 2014, dimulai pukul 06:30 WIB sampai dengan pukul 18:00 WIB untuk mengetahui jam puncak atau jam-jam sibuk pada pagi hari, siang hari dan sore hari.
2.    Hasil dari survei pra-penelitian diperoleh bahwa jam puncak terjadi pada pagi hari pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB.
3.    Lokasi penelitian dilakukan pada jalan Perdagangan di kota Lhokseumawe, tepatnya di depan Meunasah Kota, dengan lebar jalan 6 m.
4.    Model matematis yang digunakan dalam menganalisis hubungan variabel q-v-k adalah Greenshield, Greenberg dan Underwood.
5.    Penelitian dilakukan selama 7 hari yaitu pada hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu pada tanggal 3,4,12,13,28,29 Maret 2014 dan 6 April 2014.

1.6       Metode Penelitian
Penelitian diawali dengan servei pra-penelitian selama 2 hari yaitu Senin dan Kamis, tanggal 27 dan 30 Maret 2014, dimulai pukul 06:30 sampai dengan pukul 18:00 untuk memperoleh gambaran jam puncak.
Hasil survei pra-penelitian menjadi dasar waktu pengamatan/ pengambilan data penelitian, yaitu berupa data volume, kecepatan .
Data pengamatan dibuat dengan model matematis Greenshield, Greenberg dan Underwood sehingga diperoleh  gambaran hubungan v dan k, v dan q, q dan k.





BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1       Karakteristik Arus Lalu-Lintas
Karakteristik arus lalu lintas yang akan jelaskan pada studi ini adalah mengenai karakteristik makroskopik arus lalu-lintas, yaitu volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan lalu-lintas (k).
Hubungan antara kecepatan dan kerapatan diasumsikan linear guna penyederhanaan. Metode Greenshield dapat digunakan untuk memperlihatkan  hubungan linear tersebut melalui persamaan sebagai berikut, (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao)
…………………………………………………  (1)
Keterangan:
            vf   = Kecepatan arus bebas (Km/jam)
  = Kerapatan (smp/Km)
            kj   = Kerapatan macet (smp/Km)

Jadi kecepatan akan berkurang jika kerapatan lalu-lintas bertambah. Kecepatan arus bebas (free-flow-speed) di titik vf akan terjadi saat kerapatan sama dengan nol dan ketika terjadi kemacetan (jam density) di titik kj kecepatan akan sama dengan nol.
 








Gambar 2.1a Hubungan antara kecepatan dan kerapatan

            Hubungan antara kecepatan dan volume menunjukkan bahwa dengan bertambahnya arus maka kecepatan akan berkurang sampai volume maksimum tercapai. Jadi kurva ini menggambarkan dua kondisi yang berbeda, bagian atas untuk kondisi volume lalu-lintas yang stabil (stable flow) sedangkan bagian bawah menunjukkan kondisi volume tidak stabil (unstable flow) atau kondisi arus padat.








Gambar 2.1b Hubungan antara kecepatan dan volume

            Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa volume akan bertambah apabila kerapatan juga bertambah. Volume maksimum (qm) tejadi pada saat kerapatan mencapai titik km, dimana kapasitas jalan sudah tercapai. Setelah mencapai titik ini volume akan kembali menurun walaupun kerapatan bertambah sampai kemacetan di titik kj terjadi.
 










Gambar 2.1c Hubungan antara volume dan kerapatan
            Hubungan antara volume dan kerapatan berbentuk parabola sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 2.1c. Diketahui bahwa,
q = k.v..................................................................(2)
Subtitusi persamaan (1) dalam persamaan (2), diperoleh
.................................................(3)
Dengan cara yang sama, dapat ditentukan hubungan antara kecepatan dan volume. Untuk ini, tempatkan  dalam persamaan (1), diperoleh
....................................................(4)
Hubungan ini berbentuk parabola sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 2.1b.

a.         Volume Lalu-lintas
Volume lalu-lintas didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dengan interval waktu pengamatan. Berdasarkan penyesuaian kendaraan terhadap satuan mobil penumpang (smp), volume lalu-lintas dapat dihitung dengan rumus dibawah ini (Morlock, E.K., 1991):
                                                                                                 (5)                                                                                                                          
Keterangan:
q    =    Volume lalu-lintas yang melewati suatu titik (smp/jam)
n     =    Jumlah kendaraan yang lewat selama waktu pengamatan (smp)
T     =    Interval waktu pengamatan (jam)

b.         Kecepatan Lalu-lintas
            Kecepatan lalu-lintas didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jalan tersebut (Morlock, E.K, 1991).
             v = ...........................................................................   (6)                                                                                                          
Keterangan:
v     =    Kecepatan rata-rata ruang (m/det)
Si    =    Jarak yang ditempuh kendaraan i di atas jalan (1,2,…) (m)
Mi  =    Waktu yang digunakan kendaraan i di atas jalan (m/det)
Pengambilan data kecepatan berupa pencatatan waktu tempuh kendaraan selama melewati panjang jalan yang diamati, yang dilakukan dengan menggunakan stop watch. Karena hubungan kecepatan, volume dan kerapatan memerlukan data kecepatan rata-rata ruang (space mean speed), sedangkan data lapangan yang diperoleh yaitu data kecepatan rata-rata waktu (time mean speed) maka perlu dirubah terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan :
vs = vt – (δ/vt ) ……………….................……………  (7)
Keterangan :
vs = Kecepatan rata-rata ruang
vt = Kecepatan rata-rata waktu
δ  = Standar deviasi

c.         Kerapatan Lalu-lintas
Kerapatan lalu-lintas adalah jumlah kendaraan yang lewat pada suatu bagian tertentu dari sebuah jalur jalan dalam satu atau dua arah selama jangka waktu tertentu, keadaan jalan serta lalu-lintas tertentu pula. Untuk menghitung kerapatan lalu-lintas, digunakan persamaan berikut, (Morlock, E.K, 1991).
.............................................................................. (8)
keterangan:
k     =    Kerapatan lalu-lintas (smp/km)
q    =    Volume lalu-lintas (smp/jam)
v     =    Kecepatan rata-rata lalu-lintas (km/jam)

2.2       Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu-lintas
Model hubungan karakteristik arus lalulintas meliputi 3 model, yaitu Greenshield, model Greenberg dan model Underwood.

2.2.1   Model Greenshield
Greenshield menyimpulkan bahwa hubungan antara kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) dengan kerapatan kendaraan dalam suatu arus lalulintas adalah linear. Hubungan ini dapat dilihat pada persamaan berikut (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
 
Keterangan:
v     =    kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
vf    =    kecepatan pada kondisi arus bebas (km/jam)
k     =    kerapatan (smp/jam)
kj    =    kerapatan macet (smp/jam).

Hubungan antara q dan v diperoleh dengan menstubtitusikan nilai k = q/v pada persamaan (1) diatas, maka didapat persamaan (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
 
Persamaan selanjutnya adalah hubungan antara q dan k yang diperoleh dari substitusi persamaan (1) dengan persamaan (2). Hasil penyelesaian ini diperoleh sebuah persamaan parabola sebagai berikut (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
 



2.2.2   Model Greenberg
Greenberg merumuskan bahwa hubungan antara kecepatan rata–rata ruang dan kerapatan kendaraan merupakan fungsi eksponensial. Dasar rumusan Greenberg adalah sebagai berikut (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
.............................................................(9)
Keterangan:
v          =          kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
k          =          kerapatan (smp/jam)
kj         =          kerapatan macet (smp/jam).

            Model Greenberg sangat populer karena dapat diturunkan secara analitik. Namun, kelemahan utama dari model ini adalah jika kerapatan cenderung nol maka kecepatan menjadi cenderung tak terhingga. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan model untuk memprediksi kecepatan pada kerapatan rendah.







Gambar 2.2a Model Logaritma Greenberg

2.2.3   Model Underwood
Model ketiga diusulkan oleh Underwood yang mengembangkan bahwa hubungan antara v dan k adalah merupakan model eksponensial. Persamaan dasar yang dipergunakan adalah (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
.........................................................................   (10)
           
Model ini dapat diekspresikan secara grafis seperti pada gambar 2.2b. Dalam model ini, kecepatan menjadi nol saat kerapatan mencapai ketakhinggaan yang merupakan kelemahan dari model ini. Maka model ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan saat kerapatan tinggi.
 








Gambar 2.2b Model Logaritma Underwood

2.3       Pengumpulan Data Arus Lalu-lintas
            Berdasarkan Anonim (1999) pengumpulan data arus lalu lintas di ruas jalan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerapatan lalu-lintas pada ruas jalan berdasarkan volume lalu lintas terklasifikasi, arah arus lalu-lintas, jenis kendaraan dalam satuan waktu tertentu yang dilakukan dengan pengamatan dan pemecahan langsung di lapangan.
             Asumsi dan batasan dalam pengumpulan data arus lalu lintas ini adalah:
1.      Pengumpulan data ini dilakukan menyeluruh  dan rinci serta secara manual;
2.      Pengamatan dilakukan antara 2 titik yang berjarak 50 m.

2.4       Penelitian Terdahulu
            Kajian tentang hubungan volume, kecepatan, kerapatan untuk kota Lhokseumawe sudah pernah dilakukan oleh Sofia A, (2007) pada Jalan Merdeka Barat Kota Lhokseumawe dengan menggunakan model Underwood, secara umum hasil penelitian tersebut terbukti bahwa nilai kerapatan lalu-lintas meningkat pada saat nilai kecepatannya mendekati nol, sebaliknya nilai kecepatan membesar pada saat kerapatan lalu-lintasnya mendekati nol. Dengan rumus hubungan S – D, (Us = 31,330 Ln (79,121/D).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1       Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Secara garis besar rencana kegiatan dari studi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :























Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian.


Pengambilan data lapangan survei pra-penelitian 2 hari dilakukan pada hari Senin, tanggal 27 – 30 Maret 2014 dari pukul 06:30 sampai dengan 18:00. Dari survei pra-penelitian diperoleh jam-jam puncak pagi, siang dan sore, yaitu pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB. Jam-jam puncak ini merupakan waktu-waktu rencana survei primer yang meliputi survei volume dan kecepatan, untuk 7 hari survei yaitu hari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan minggu.

3.2       Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada jalan Perdagangan di kota Lhokseumawe, tepatnya di depan Meunasah Kota, dengan lebar jalan 6 m. Kondisi geometrik jalan dan kondisi perkerasannya cukup baik, dipilihnya lokasi ini karena mempunyai lebar yang seragam, gangguan samping sedang sehingga arus lalu-lintas cukup lancar dengan kecepatan kendaraan dapat dipacu tanpa dipengaruhi oleh hambatan samping dan kendaraan di depannya.

3.3       Pengumpulan Data
3.3.1    Data Primer
            Untuk mendapatkan hubungan antara ketiga variabel lalu-lintas yang diteliti diperlukan data kecepatan dan arus yang bervariasi Dalam penelitian ini, Pengambilan data lapangan survei pra penelitian 2 hari dilakukan pada hari Senin dan Kamis, tanggal 27 dan 30 Maret 2014, selama 11,5 jam dimulai dari pukul 06:30 sampai dengan 18:00. Dari survei pendahuluan diperoleh jam-jam puncak pagi pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB. Jam-jam puncak ini merupakan waktu-waktu rencana survei primer yang meliputi survei volume dan kecepatan, untuk 7 hari survei yaitu hari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu dan minggu.
Pencatatan jumlah dan jenis kendaraan yang lewat serta kecepatan dilakukan setiap interval 15 (lima belas) menit. Pengambilan data arus dilakukan secara manual. Setiap kendaraan yang lewat dicatat dalam suatu formulir yang telah disiapkan. Untuk mendapatkan arus dalam satuan mobil penumpang (smp), maka perlu dikalikan dengan faktor konversi dari berbagai jenis kendaraan mejadi satuan mobil penumpang. Nilai ekivalensi yang digunakan dalam penelitian ini berdasar pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) yaitu:
1. Kendaraan ringan = 1.00
2. Kendaraan berat = 1.20
3. Sepeda motor = 0.25
Pengambilan data kecepatan berupa pencatatan yaitu sepanjang waktu tempuh kendaraan selama melewati panjang jalan yang diamati, yang dilakukan dengan menggunakan stop watch. Karena hubungan kecepatan, arus, dan kerapatan memerlukan data kecepatan rata-rata ruang (space mean speed), sedangkan data lapangan yang diperoleh yaitu data kecepatan rata-rata waktu (time mean speed).
Pengambilan data kerapatan kendaraan tidak diukur di lapangan, tetapi perolehan nilainya dengan menggunakan formula hubungan antara volume dan kecepatan rerata lalu-lintas.

3.3.2    Data Sekunder
            Pengumpulan data sekunder arus lalu lintas ini adalah:
1.         Pengumpulan data ini dilakukan menyeluruh  dan rinci serta secara manual;
2.         Pengamatan dilakukan pada 2 titik yang berjarak 50 m

3.4       Analisis Dan Pengolahan Data
            Data volume, kecepatan dan kerapatan selanjutnya di plot ke grafik hubungan antara q-v-k untuk model Greenshield, Greenberg, Underwood. Maka didapat nilai koefisien determinasi (r). Analisis ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel.


3.5       Hasil Transformasi Model Ke Model Linier
Hasil analisis hubungan antara kecepatan dan kerapatan untuk ketiga model adalah sebagai berikut:
1.         Greenshield.
       Persamaan , merupakan persamaan linier y = a + bx, dengan y = v; a = vf; b = - dan x = k;

2.         Greenberg.
       Persamaan logaritma  jika diubah menjadi persamaan linier y = a + bx, maka y = v; a = 0; b = ;x =
3.         Underwood.
      
       Persamaan diubah menjadi persamaan linier y = a + bx, maka persamaan eksponensial tersebut terlebih dahulu dirubah menjadi persamaan logaritma sehingga diperoleh persamaan dimana y = ln v; a =ln vf; b = - 1/; x = k;









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       HASIL
4.1.1    Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Survai pra-penelitian dilakukan pada Jl. Perdagangan tepatnya di depan Meunasah Kota Lhokseumawe, jalan tersebut terdiri dari dua  lajur satu arah, dengan lebar jalan 6 meter, setelah melakukan survai pra-penelitian dilanjutkan dengan survai primer.

4.1.2        Hasil Survai Volume Lalu-lintas
Hasil dari survai pra-penelitian diperoleh volume arus lalu-lintas yang dilampirkan pada lampiran T.I, sehingga dapat diketahui jam-jam puncak atau jam-jam sibuk yang diperlihatkan pada grafik fluktuasi masing – masing hari survei seperti pada lampiran gambar grafik volume Pra-Penelitian senin dan grafik volume Pra-Penelitian kamis.
Pada survai primer diperoleh volume lalu-lintas dan kecepatan lalu-lintas dan kerapatan lalu-lintas, hasil rekap volume lalu-lintas diperlihatkan pada tabel 4.1 dibawah ini dan kecepatan lalu-lintas dilampirkan pada lampiran T.IX rekap kecepatan senin sampai lampiran T.IX rekap kecepatan minggu halaman 115 sampai dengan 121.

Tabel 4.1  Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas senin dan selasa
Error! Not a valid link.        

Tabel 4.2  Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas rabu dan kamis
Hari
Waktu
Volume Kendaraan
Kecepatan Kendaraan
Kerapatan Kendaraan


Rabu
09:30 - 10:30
1085,25
94,57
46,25

12:15 - 13:15
1180,25
122,65
38,77

16:45 - 17:45
1083,80
97,80
44,35
Kamis
10:00 - 11:00
1087,35
103,74
42,10

13:00 - 14:00
1259,25
130,25
39,22

16:45 - 17:45
1093,05
100,28
43,79

Tabel 4.3  Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas jum’at dan sabtu
Hari
Waktu
Volume Kendaraan
Kecepatan Kendaraan
Kerapatan Kendaraan


Jumat
07:15 - 08:15
1167,00
141,55
23,53

10:00 - 11:00
257,20
25,20
31,53

16:45 - 17:45
1083,25
94,50
35,27
Sabtu
09:30 - 10:30
1104,40
91,18
48,49

13:15 - 14:15
1262,25
118,14
43,10

16:45 - 17:45
1084,00
87,86
49,66
 Tabel 4.4  Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas minggu
Hari
Waktu
Volume kendaraan
Kecepatan Kendaraan
Kerapatan Kendaraan


Minggu
09:45 - 10:45
1077,40
97,80
44,08

11:45 - 12:45
1169,75
135,02
35,39

16:45 - 17:45
1099,25
94,57
46,73


4.1.3        Model Hubungan Antar Karakteristik Lalu-Lintas
4.1.4.1 Analisis Model Hubungan  qvk
Berdasarkan hasil analisis melalui pendekatan model Greenshield, model Greenberg dan model Underwood dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, maka diperoleh model-model hubungan antar karakteristik volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan (k) lalu-lintas pada ruas Jl. Perdagangan di Kota Lhokseumawe untuk setiap hari volume kendaraan pada interval waktu 15 menit diperoleh hasil masing-masing model sebagai berikut :


1.        Model Greenshield
Untuk hari Senin hubungan antara volume (q) dan kecepatan (v), volume (q) dan kerapatan (k),  kecepatan (v) dan kerapatan (k) serta hubungan kedua model (Greenshield dan Underwood) sedangkan untuk model Greenberg tidak memenuhi, dapat ditampilkan melalui grafik sebagai berikut :
-           Senin tanggal 03 Maret 2014






 










-           Selasa tanggal 04 Maret 2014
 









                        

 









-           Rabu tanggal 12 Maret 2014






 










-           Kamis tanggal 13 Maret 2014








 









-           Jum’at tanggal 28 Maret 2014






 









-          Sabtu tanggal 29 Maret 2014








 









-          Minggu tanggal 06 Maret 2014






 









Dari hasil analisis media hubungan volume, kecepatan, dan kerapatan ( q-v-k). Dengan menggunakan model Greenshield diperoleh hasil sebagai berikut :
-          pada hari senin pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,162586132) –                (r = 0,403219707) :
Pers. Y= -3,588x + 65,09 memenuhi Pers. Greenshield : v=vf-(vf/kj)k
vf            =          65,09
vf/kj        =          3,588
kj            =          18,14102564
-          selasa pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,33076703) –                           (r = 0,575123491) :
                   Pers. Y= -2,9336x + 59,558 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          59,558
vf/kj        =          2,9336
kj            =          20,30344357  
-          rabu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,047088383) –                          (r = 0,216998579) :
Pers. Y= -3x + 58,594 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          58,594
vf/kj        =          3
kj            =          19,53  
-          kamis pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,269162961) –                      (r = 0,518809176) :
Pers. Y= -3,9855x + 69,409 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          69,409
vf/kj        =          3,9855
kj            =          17,41781681  
-          jum’at pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,142714649) –                     (r = 0,377775925) :
Pers. Y= -3,8221x + 67,386 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          67,386
vf/kj        =          3,8221
kj            =          17,62951334  
-          sabtu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,269489922) –                        (r = 0,519124188) :
Pers. Y= -3,0326x + 60,459 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          60,459
vf/kj        =          3,0326
kj            =          19,93733509
-          minggu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,093136095) –                        (r = 0,305182068).
Pers. Y= -3,5125x + 64,223memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf            =          64,223
vf/kj        =          3,5125
kj            =          18,28587699

Dengan menggunakan model Greenberg diperoleh bahwa seluruh persamaan tidak memenuhi hubungan Greenberg.


Dengan menggunakan model Underwood diperoleh hasil sebagai berikut :
-          pada hari senin pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,356779051) –             (r = 0,597309845) :
Pers. Y= 94,54e^(-0,12x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          94,54
-(1/k0)     =          -0,12
1/k0         =          0,12
k0            =          8,33333333

-          selasa pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,276645843) –                              (r = 0,525971333) :
Pers. Y= 96,155e^(-0,11x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          96,155
-(1/k0)     =          -0,11
1/k0         =          0,11
k0            =          9,090909091
-          rabu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,245910121) –                         (r = 0,495893256) :
Pers. Y= 86,124e^(-0,11x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          86,124
-(1/k0)     =          -0,11
1/k0         =          0,11
k0            =          9,090909091
-          kamis pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,379128122) –                            (r = 0,615733808) :
Pers. Y= 110,96e^(-0,13x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          110,96
-(1/k0)     =          -0,13
1/k0         =          0,13
k0            =          7,692307692
-          jum’at pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,254909729) –                          (r = 0,504885857) :
Pers. Y= 97,259e^(-0,12x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          97,259
-(1/k0)     =          -0,12
1/k0         =          0,12
k0            =          8,333333333
-          sabtu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,232266336) –                           (r = 0,481940179) :
Pers. Y= 95,231e^(-0,11x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          95,231
-(1/k0)     =          -0,11
1/k0         =          0,11
k0            =          9,090909091
-          minggu pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,241215576) –                        (r = 0,491137024) :
Pers. Y= 92,947e^(-0,11x) memenuhi Pers. Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x             =          k
vf            =          92,947
-(1/k0)     =          -0,11
1/k0         =          0,11
k0            =          8,333333333

4.2       Pembahasan
Prinsip dasar analisis arus lalu-lintas pada ruas jalan adalah kecepatan berkurang jika arus bertambah. Pengurangan kecepatan akibat penambahan arus adalah kecil pada arus rendah tetapi lebih besar pada arus yang lebih tinggi. Dalam suatu pergerakan arus lalu-lintas terdapat tiga variabel utama yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik arus lalu-lintas yaitu volume (flow), kecepatan (speed) dan kerapatan (density).
Kerapatan lalu-lintas salah satunya disebabkan oleh adanya peningkatan volume kendaraan setiap tahunnya yang tidak diikuti dengan pertambahan panjang jalan maupun peningkatan kapasitas jalan. Peningkatan arus lalu-lintas akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu-lintas pada suatu ruas jalan, maka perlu mengetahui perilaku karakteristik arus lalu-lintas, yaitu hubungan volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan (k).
Dari survei selama 7 hari diperoleh volume arus lalu-lintas dapat diketahui jam-jam puncak atau jam-jam sibuk pada masing – masing hari survei.
Hasil dari persamaan greenshield dan underwood terdapat perbedaan, itu disebabkan karena untuk model greenshield didapat dengan linier sedangkan model underwood didapat dengan eksponensial sehingga menyebabkan tampilan grafik hubungan mengalami perbedaan.
Dari hasil penelitian ini akhirnya didapat bahwa dari ketiga model hanya model Undeerwood-lah yang paling baik untuk dijadikan pedoman pada program-program perencanaan jalan dikarenakan hasil dari model underwood lebih mendekati pada hubungan antara volume (q) dan kecepatan (v), volume (q) dan kerapatan (k),  kecepatan (v) dan kerapatan (k) atau hasil r2 lebih mendekati 1.

           























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1   Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1.      Perkiraan hubungan antara volume, kecepatan dan kerapatan yang paling baik adalah pukul 10:00 – 17:15 wib.
2.      Volume lalu-lintas maximum untuk hari Perdagangan untuk hari Senin adalah 300,50 smp/km, hari Selasa 372,00 smp/km, hari Rabu 300,50 smp/km, hari Kamis 369,75 smp/km, hari Jum’at 305,50 smp/km, hari Sabtu 370,75 smp/km, hari Minggu 310,50 smp/km.
3.      Kecepatan maximum kendaraan yang melaju pada jalan Perdagangan untuk hari Senin 3 Desember 2012 adalah 39,77 km/jam, hari Selasa 4 Desember 2012 adalah 32,16 km/jam, hari Rabu 12 Desember 2012 adalah 34,41 km/jam, hari Kamis 13 Maret 2014 adalah 39,77 km/jam, hari Jum’at 28 Maret 2014 adalah 42,00 km/jam, hari Sabtu 29 Desember 2012 adalah 33,92 km/jam, hari Minggu 6 Maret 2014 adalah 40,80 km/jam.
4.      Kerapatan maximum lalu lintas pada ruas jalan Perdagangan untuk hari Senin 3 Maret 2014 adalah 13,59 smp/jam, hari Selasa 4 Maret 2014 adalah 14,39 smp/jam, hari Rabu 12 Desember 2012 adalah 13,60 smp/jam, hari Kamis 13 Maret 2014 adalah 12,02 smp/jam, hari Jum’at 28 Maret 2014 adalah 13,22 smp/jam, hari Sabtu 29 Maret 2014 adalah 14,39 smp/jam, hari Minggu 6 April 2014 adalah 13,49 smp/jam.
5.      Hubungan antara q-v, nilai volume lalu-lintas mencapai puncak pada saat nilai kecepatan lalu-lintas mencapai suatu nilai jenuh dan pada saat nilai volume lalu-lintas turun hingga mendekati nol, nilai kecepatan lalu-lintas justru semakin membesar. Hubungan antara q-k, nilai volume meningkat hingga suatu nilai kerapatan tertentu, yaitu kerapatan optimum selanjutnya nilai kerapatan terus membesar pada saat volume mendekati nol. Hubungan v-k, nilai kerapatan lalu-lintas meningkat pada saat nilai kecepatannya mendekati nol, sebaliknya nilai kecepatan membesar pada saat kerapatan lalu-lintasnya mendekati nol.
6.      Dari keseluruhan hasil penelitian ini akhirnya dapat kita simpulkan bahwa dari ketiga model hanya model Underwood-lah yang paling baik untuk dijadikan pedoman pada program-program perencanaan jalan.

5.2    Saran
Disarankan agar dapat dilakukan studi lebih lanjut dengan menggunakan data-data lalu-lintas sekunder hasil praktikum sehingga diperoleh juga hasil studi berdasarkan time series data.
















No comments:

Post a Comment