BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Transportasi merupakan
salah satu komponen yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya seperti pola
tata guna lahan yang membentuk kota
sebagai suatu sistem. Salah satu bagian penting dalam perencanaan dan perancangan
sistem transportasi adalah pergerakan arus lalu-lintas.
Pergerakan arus lalu-lintas merupakan interaksi antara pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Interaksi antara keempat komponen tersebut mempunyai perilaku yang berbeda disetiap jenis jalan, jenis wilayah sehingga arus lalu-lintas pada jalan tertentu selalu bervariasi.
Pergerakan arus lalu-lintas merupakan interaksi antara pengemudi, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Interaksi antara keempat komponen tersebut mempunyai perilaku yang berbeda disetiap jenis jalan, jenis wilayah sehingga arus lalu-lintas pada jalan tertentu selalu bervariasi.
Prinsip
dasar analisis arus lalu-lintas pada ruas jalan adalah kecepatan berkurang jika
arus bertambah. Pengurangan kecepatan akibat penambahan arus adalah kecil pada
arus rendah tetapi lebih besar pada arus yang lebih tinggi.
Dalam suatu pergerakan arus lalu-lintas terdapat tiga
variabel utama yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik arus
lalu-lintas yaitu volume (flow),
kecepatan (speed) dan kerapatan (density). Dipilihnya penelitian
ini disebabkan oleh kesemerawutan antara penggunan jalan (kendaraan) dengan
kapasitas jalan yang ada.
Lokasi
penelitian adalah jalan Perdagangan Lhokseumawe Provinsi NAD. Pada survei
pra-penelitian selama 2 hari kerja yaitu Senin dan Kamis tanggal 27 dan 30 Maret
2014, dari pukul 06:30 WIB sampai dengan pukul 18:00 WIB, terpantau kerapatan
lalu-lintas meningkat pada jam-jam tertentu yaitu pagi hari pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB.
1.2 Rumusan
Masalah
Kerapatan lalu-lintas
salah satunya disebabkan oleh adanya peningkatan volume kendaraan setiap
tahunnya yang tidak diikuti dengan pertambahan panjang jalan maupun peningkatan
kapasitas jalan. Peningkatan arus lalu-lintas akan menyebabkan
berubahnya perilaku lalu-lintas pada suatu ruas jalan, maka perlu mengetahui
perilaku karakteristik arus lalu-lintas, yaitu hubungan volume (q), kecepatan (v) dan
kerapatan (k).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis hubungan volume, kecepatan dengan kerapatan pada jalan Perdagangan Kota Lhokseumawe dengan menggunakan model Greenshield,
Greenberg dan Underwood pada jam-jam sibuk/puncak yaitu pagi hari pukul
10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB selama 7 hari yaitu pada hari
senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu tanggal 3,4,12,13,28,29 Maret 2014 dan 6 April 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah dapat diketahuinya kualitas dan kuantitas dari
arus lalu-lintas berdasarkan hubungan q-v-k lalu-lintas pada ruas Jalan Perdagangan Kota Lhokseumawe sehingga dapat diterapkan dalam perencanaan, perancangan
serta penentuan kebijakan dalam bidang transportasi.
1.5 Ruang
Lingkup dan Batasan Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka ruang lingkup
studi dibatasi pada:
1.
Survei
arus lalu-lintas diawali dengan survei pra-penelitian selama 2
hari kerja pada hari Senin dan Kamis
tanggal 27 dan 30 Maret 2014, dimulai pukul 06:30 WIB sampai dengan pukul 18:00 WIB untuk mengetahui jam puncak atau jam-jam
sibuk pada pagi hari, siang hari dan sore hari.
2. Hasil
dari survei pra-penelitian diperoleh
bahwa jam puncak terjadi pada pagi hari pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB.
3.
Lokasi penelitian dilakukan pada jalan Perdagangan di kota Lhokseumawe, tepatnya
di depan Meunasah Kota,
dengan lebar jalan 6 m.
4.
Model matematis yang digunakan dalam menganalisis
hubungan variabel q-v-k adalah Greenshield, Greenberg dan
Underwood.
5.
Penelitian dilakukan selama 7 hari yaitu pada hari
senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, minggu pada tanggal 3,4,12,13,28,29 Maret 2014 dan 6 April 2014.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian diawali dengan servei pra-penelitian selama 2 hari yaitu Senin dan Kamis, tanggal 27 dan 30 Maret 2014, dimulai pukul 06:30 sampai dengan pukul 18:00 untuk memperoleh gambaran jam puncak.
Hasil survei pra-penelitian menjadi dasar waktu
pengamatan/ pengambilan data penelitian, yaitu berupa data volume, kecepatan .
Data pengamatan dibuat dengan model matematis Greenshield, Greenberg dan Underwood sehingga diperoleh gambaran hubungan v dan k, v dan q, q dan k.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Karakteristik
Arus Lalu-Lintas
Karakteristik arus lalu
lintas yang akan jelaskan pada studi ini adalah mengenai karakteristik makroskopik arus lalu-lintas, yaitu
volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan lalu-lintas (k).
Hubungan antara kecepatan dan
kerapatan diasumsikan linear
guna penyederhanaan. Metode
Greenshield dapat digunakan untuk memperlihatkan hubungan linear tersebut melalui persamaan sebagai
berikut, (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao)
………………………………………………… (1)
Keterangan:
vf = Kecepatan arus bebas (Km/jam)
k = Kerapatan (smp/Km)
kj = Kerapatan macet (smp/Km)
Jadi kecepatan akan berkurang jika kerapatan lalu-lintas bertambah.
Kecepatan arus bebas (free-flow-speed) di titik vf akan terjadi
saat kerapatan sama dengan
nol dan ketika terjadi kemacetan (jam density) di titik kj
kecepatan akan sama dengan nol.
Gambar 2.1a
Hubungan antara kecepatan dan kerapatan
Hubungan antara kecepatan dan volume
menunjukkan bahwa dengan bertambahnya arus maka kecepatan akan berkurang sampai
volume maksimum tercapai. Jadi kurva ini menggambarkan dua kondisi yang
berbeda, bagian atas untuk kondisi volume lalu-lintas yang stabil (stable
flow) sedangkan bagian bawah menunjukkan kondisi volume tidak stabil (unstable
flow) atau kondisi arus padat.
Gambar 2.1b Hubungan antara kecepatan dan volume
Hubungan
antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa volume akan bertambah apabila
kerapatan juga bertambah. Volume maksimum (qm) tejadi pada saat kerapatan
mencapai titik km, dimana kapasitas jalan sudah
tercapai. Setelah mencapai titik ini volume akan kembali menurun walaupun kerapatan
bertambah sampai kemacetan di titik kj terjadi.
Gambar 2.1c Hubungan antara volume dan kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan
berbentuk parabola sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar 2.1c. Diketahui bahwa,
q = k.v..................................................................(2)
Subtitusi persamaan (1) dalam
persamaan (2), diperoleh
.................................................(3)
Dengan cara
yang sama, dapat ditentukan hubungan antara kecepatan dan volume. Untuk ini,
tempatkan dalam persamaan (1), diperoleh
....................................................(4)
Hubungan
ini berbentuk parabola sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 2.1b.
a. Volume
Lalu-lintas
Volume lalu-lintas
didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah kendaraan yang melewati suatu
titik tertentu dengan interval waktu pengamatan. Berdasarkan penyesuaian
kendaraan terhadap satuan mobil penumpang (smp), volume lalu-lintas dapat
dihitung dengan rumus dibawah ini (Morlock, E.K., 1991):
(5)
Keterangan:
q
= Volume
lalu-lintas yang melewati suatu
titik (smp/jam)
n =
Jumlah kendaraan yang lewat selama
waktu pengamatan (smp)
T = Interval
waktu pengamatan (jam)
b. Kecepatan
Lalu-lintas
Kecepatan lalu-lintas didefinisikan
sebagai perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan waktu yang diperlukan
untuk menempuh jalan tersebut (Morlock, E.K, 1991).
v = ........................................................................... (6)
Keterangan:
v = Kecepatan
rata-rata ruang (m/det)
Si = Jarak
yang ditempuh kendaraan i di atas jalan (1,2,…) (m)
Mi = Waktu
yang digunakan kendaraan i di atas jalan (m/det)
Pengambilan data kecepatan
berupa pencatatan waktu tempuh kendaraan selama melewati panjang jalan yang
diamati, yang dilakukan dengan menggunakan stop watch. Karena hubungan
kecepatan, volume dan
kerapatan memerlukan data kecepatan rata-rata ruang (space mean
speed), sedangkan data lapangan yang diperoleh yaitu data kecepatan rata-rata
waktu (time mean speed) maka perlu dirubah terlebih dahulu dengan
menggunakan persamaan :
vs = vt
– (δ/vt ) ……………….................…………… (7)
Keterangan :
vs = Kecepatan
rata-rata ruang
vt = Kecepatan
rata-rata waktu
δ = Standar deviasi
c. Kerapatan
Lalu-lintas
Kerapatan lalu-lintas
adalah jumlah kendaraan yang lewat pada suatu bagian tertentu dari sebuah jalur
jalan dalam satu atau dua arah selama jangka waktu tertentu, keadaan jalan
serta lalu-lintas tertentu pula. Untuk menghitung kerapatan lalu-lintas,
digunakan persamaan berikut, (Morlock, E.K, 1991).
.............................................................................. (8)
keterangan:
k = Kerapatan
lalu-lintas (smp/km)
q = Volume
lalu-lintas (smp/jam)
v = Kecepatan rata-rata lalu-lintas (km/jam)
2.2 Model
Hubungan Karakteristik Arus Lalu-lintas
Model hubungan karakteristik arus lalulintas meliputi 3
model, yaitu Greenshield, model Greenberg dan model Underwood.
2.2.1
Model Greenshield
Greenshield menyimpulkan
bahwa hubungan antara kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) dengan
kerapatan kendaraan dalam suatu arus lalulintas adalah linear. Hubungan ini
dapat dilihat pada persamaan berikut (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
vf = kecepatan pada kondisi arus bebas (km/jam)
k = kerapatan
(smp/jam)
kj = kerapatan macet (smp/jam).
Hubungan antara q dan
v diperoleh dengan
menstubtitusikan nilai k = q/v pada persamaan (1)
diatas, maka didapat persamaan (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
Persamaan selanjutnya
adalah hubungan antara q dan k yang diperoleh dari substitusi
persamaan (1) dengan
persamaan (2). Hasil
penyelesaian ini diperoleh sebuah persamaan parabola sebagai berikut (Tom V.
Mathew and K V Krishna Rao):
2.2.2 Model
Greenberg
Greenberg merumuskan
bahwa hubungan antara kecepatan rata–rata ruang dan kerapatan kendaraan
merupakan fungsi eksponensial. Dasar rumusan Greenberg adalah sebagai
berikut (Tom V. Mathew and K V Krishna Rao):
.............................................................(9)
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata ruang (km/jam)
k = kerapatan
(smp/jam)
kj = kerapatan macet (smp/jam).
Model
Greenberg sangat populer karena dapat
diturunkan secara analitik. Namun, kelemahan utama dari model ini adalah jika kerapatan
cenderung nol maka kecepatan menjadi cenderung tak terhingga. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan
model untuk memprediksi kecepatan pada kerapatan rendah.
Gambar 2.2a Model Logaritma Greenberg
2.2.3
Model Underwood
Model ketiga diusulkan
oleh Underwood yang mengembangkan bahwa hubungan antara v dan k
adalah merupakan model
eksponensial. Persamaan dasar yang dipergunakan adalah (Tom V. Mathew
and K V Krishna Rao):
......................................................................... (10)
Model ini dapat diekspresikan secara grafis seperti pada gambar 2.2b. Dalam
model ini, kecepatan menjadi nol saat kerapatan mencapai ketakhinggaan yang
merupakan kelemahan dari model ini. Maka model ini tidak dapat digunakan
untuk memprediksi kecepatan saat kerapatan tinggi.
Gambar
2.2b Model Logaritma Underwood
2.3 Pengumpulan
Data Arus Lalu-lintas
Berdasarkan Anonim
(1999) pengumpulan data arus lalu lintas di ruas jalan dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kerapatan lalu-lintas pada ruas jalan berdasarkan volume
lalu lintas terklasifikasi, arah arus lalu-lintas, jenis kendaraan dalam satuan
waktu tertentu yang dilakukan dengan pengamatan dan pemecahan langsung di
lapangan.
Asumsi dan batasan dalam pengumpulan data arus
lalu lintas ini adalah:
1. Pengumpulan data ini dilakukan
menyeluruh dan rinci serta secara
manual;
2.
Pengamatan
dilakukan antara 2 titik yang berjarak 50 m.
2.4 Penelitian
Terdahulu
Kajian tentang hubungan
volume, kecepatan, kerapatan untuk kota Lhokseumawe sudah pernah dilakukan oleh
Sofia A, (2007) pada Jalan Merdeka Barat Kota Lhokseumawe dengan
menggunakan model Underwood, secara umum hasil penelitian tersebut terbukti
bahwa nilai kerapatan lalu-lintas meningkat pada saat nilai kecepatannya
mendekati nol, sebaliknya nilai kecepatan membesar pada saat kerapatan
lalu-lintasnya mendekati nol. Dengan rumus hubungan S – D, (Us = 31,330 Ln
(79,121/D).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Secara garis besar rencana kegiatan dari studi ini
dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar
3.1 Diagram Alir
Metodologi Penelitian.
Pengambilan data lapangan
survei pra-penelitian 2 hari
dilakukan pada hari Senin, tanggal 27 – 30 Maret 2014 dari pukul 06:30 sampai dengan 18:00. Dari survei pra-penelitian diperoleh jam-jam
puncak pagi, siang dan sore, yaitu pukul 10:00 – 11:00 WIB,
siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore
hari pukul 16:15 -17:15 WIB. Jam-jam
puncak ini merupakan waktu-waktu rencana survei primer yang meliputi survei volume dan kecepatan, untuk 7 hari survei
yaitu hari senin, selasa, rabu,
kamis, jum’at, sabtu dan minggu.
3.2 Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian
dilakukan pada jalan Perdagangan
di kota Lhokseumawe, tepatnya di depan Meunasah Kota, dengan lebar jalan 6 m. Kondisi geometrik jalan dan kondisi perkerasannya cukup baik,
dipilihnya lokasi ini karena mempunyai lebar yang seragam, gangguan samping
sedang sehingga arus lalu-lintas cukup lancar dengan kecepatan kendaraan dapat
dipacu tanpa dipengaruhi oleh hambatan samping dan kendaraan di depannya.
3.3 Pengumpulan
Data
3.3.1 Data Primer
Untuk mendapatkan hubungan antara
ketiga variabel lalu-lintas yang diteliti diperlukan data kecepatan dan arus
yang bervariasi Dalam penelitian ini, Pengambilan data lapangan survei pra penelitian 2 hari dilakukan
pada hari Senin dan Kamis,
tanggal 27 dan 30 Maret 2014, selama 11,5 jam dimulai dari pukul 06:30 sampai dengan 18:00. Dari survei pendahuluan diperoleh jam-jam
puncak pagi pukul 10:00 – 11:00 WIB, siang hari pukul 13:15-14:15 WIB dan sore hari pukul 16:15 -17:15 WIB. Jam-jam puncak ini
merupakan waktu-waktu rencana survei
primer yang meliputi survei
volume dan kecepatan, untuk 7
hari survei yaitu hari senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu
dan minggu.
Pencatatan jumlah dan
jenis kendaraan yang lewat serta kecepatan dilakukan setiap interval 15 (lima
belas) menit. Pengambilan data arus dilakukan secara manual. Setiap kendaraan
yang lewat dicatat dalam suatu formulir yang telah disiapkan. Untuk mendapatkan
arus dalam satuan mobil penumpang (smp), maka perlu dikalikan dengan faktor
konversi dari berbagai jenis kendaraan mejadi satuan mobil penumpang. Nilai
ekivalensi yang digunakan dalam penelitian ini berdasar pada Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI 1997) yaitu:
1. Kendaraan ringan = 1.00
2. Kendaraan berat = 1.20
3. Sepeda motor = 0.25
Pengambilan data kecepatan
berupa pencatatan yaitu sepanjang waktu tempuh kendaraan selama melewati
panjang jalan yang diamati, yang dilakukan dengan menggunakan stop watch.
Karena hubungan kecepatan, arus, dan kerapatan memerlukan data kecepatan
rata-rata ruang (space mean speed), sedangkan data lapangan yang
diperoleh yaitu data kecepatan rata-rata waktu (time mean speed).
Pengambilan data kerapatan kendaraan tidak
diukur di lapangan, tetapi perolehan nilainya dengan menggunakan formula
hubungan antara volume dan kecepatan rerata lalu-lintas.
3.3.2 Data
Sekunder
Pengumpulan data sekunder arus lalu lintas ini adalah:
1.
Pengumpulan
data ini dilakukan menyeluruh dan rinci
serta secara manual;
2.
Pengamatan
dilakukan pada 2 titik yang berjarak
50 m
3.4 Analisis
Dan Pengolahan Data
Data volume, kecepatan dan kerapatan
selanjutnya di plot ke grafik hubungan antara q-v-k
untuk model Greenshield, Greenberg, Underwood. Maka didapat nilai
koefisien determinasi (r). Analisis ini menggunakan perangkat lunak Microsoft
Excel.
3.5 Hasil
Transformasi Model Ke Model Linier
Hasil analisis hubungan antara kecepatan dan kerapatan untuk ketiga model adalah sebagai berikut:
1.
Greenshield.
Persamaan , merupakan persamaan
linier y = a + bx, dengan y = v; a = vf; b = - dan x = k;
2.
Greenberg.
Persamaan logaritma jika diubah menjadi persamaan linier y
= a + bx, maka y
= v; a = 0; b = ;x =
3.
Underwood.
Persamaan diubah menjadi persamaan
linier y = a + bx, maka persamaan
eksponensial tersebut terlebih dahulu dirubah menjadi persamaan logaritma
sehingga diperoleh persamaan dimana y = ln v; a =ln vf;
b = - 1/; x = k;
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Survai pra-penelitian dilakukan
pada Jl. Perdagangan tepatnya
di depan Meunasah Kota
Lhokseumawe, jalan tersebut terdiri dari dua
lajur satu arah, dengan lebar jalan 6 meter, setelah melakukan survai pra-penelitian dilanjutkan dengan
survai primer.
4.1.2
Hasil Survai
Volume Lalu-lintas
Hasil dari survai pra-penelitian
diperoleh volume arus lalu-lintas yang dilampirkan pada lampiran T.I, sehingga dapat diketahui jam-jam
puncak atau jam-jam sibuk yang diperlihatkan pada grafik fluktuasi masing – masing hari survei seperti pada
lampiran gambar grafik volume Pra-Penelitian senin dan grafik volume Pra-Penelitian
kamis.
Pada survai primer diperoleh volume lalu-lintas dan kecepatan lalu-lintas
dan kerapatan lalu-lintas, hasil rekap volume lalu-lintas diperlihatkan pada
tabel 4.1 dibawah ini dan
kecepatan lalu-lintas dilampirkan pada lampiran T.IX rekap kecepatan senin sampai lampiran T.IX rekap kecepatan minggu halaman
115 sampai dengan 121.
Tabel
4.1 Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas senin dan selasa
Error!
Not a valid link.
Tabel
4.2 Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas rabu dan kamis
Hari
|
Waktu
|
Volume Kendaraan
|
Kecepatan Kendaraan
|
Kerapatan Kendaraan
|
Rabu
|
09:30 - 10:30
|
1085,25
|
94,57
|
46,25
|
12:15 - 13:15
|
1180,25
|
122,65
|
38,77
|
|
16:45 - 17:45
|
1083,80
|
97,80
|
44,35
|
|
Kamis
|
10:00 - 11:00
|
1087,35
|
103,74
|
42,10
|
13:00 - 14:00
|
1259,25
|
130,25
|
39,22
|
|
16:45 - 17:45
|
1093,05
|
100,28
|
43,79
|
Tabel
4.3 Tabel volume, kecepatan dan kerapatan lalu-lintas jum’at dan sabtu
Hari
|
Waktu
|
Volume Kendaraan
|
Kecepatan Kendaraan
|
Kerapatan Kendaraan
|
Jumat
|
07:15 - 08:15
|
1167,00
|
141,55
|
23,53
|
10:00 - 11:00
|
257,20
|
25,20
|
31,53
|
|
16:45 - 17:45
|
1083,25
|
94,50
|
35,27
|
|
Sabtu
|
09:30 - 10:30
|
1104,40
|
91,18
|
48,49
|
13:15 - 14:15
|
1262,25
|
118,14
|
43,10
|
|
16:45 - 17:45
|
1084,00
|
87,86
|
49,66
|
Tabel 4.4 Tabel
volume, kecepatan dan
kerapatan lalu-lintas minggu
Hari
|
Waktu
|
Volume kendaraan
|
Kecepatan Kendaraan
|
Kerapatan Kendaraan
|
Minggu
|
09:45 - 10:45
|
1077,40
|
97,80
|
44,08
|
11:45 - 12:45
|
1169,75
|
135,02
|
35,39
|
|
16:45 - 17:45
|
1099,25
|
94,57
|
46,73
|
4.1.3
Model Hubungan Antar Karakteristik Lalu-Lintas
4.1.4.1 Analisis Model Hubungan q–v–k
Berdasarkan hasil analisis
melalui pendekatan model Greenshield, model Greenberg dan model Underwood
dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, maka diperoleh
model-model hubungan antar karakteristik volume (q), kecepatan (v) dan kerapatan (k) lalu-lintas pada ruas Jl. Perdagangan di Kota Lhokseumawe untuk
setiap hari volume kendaraan pada interval waktu 15 menit diperoleh hasil
masing-masing model sebagai berikut :
1.
Model Greenshield
Untuk hari Senin hubungan
antara volume (q) dan kecepatan (v), volume (q) dan kerapatan (k), kecepatan (v) dan kerapatan (k) serta hubungan kedua model (Greenshield dan Underwood) sedangkan untuk model Greenberg
tidak memenuhi, dapat ditampilkan
melalui grafik sebagai berikut :
-
Senin tanggal 03 Maret 2014
-
Selasa
tanggal 04 Maret 2014
-
Rabu tanggal 12 Maret 2014
-
Kamis tanggal 13 Maret 2014
-
Jum’at tanggal 28 Maret 2014
-
Sabtu tanggal 29 Maret 2014
-
Minggu tanggal 06 Maret 2014
Dari hasil analisis media hubungan volume, kecepatan,
dan kerapatan ( q-v-k). Dengan menggunakan model Greenshield diperoleh hasil sebagai berikut
:
-
pada
hari senin pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,162586132) – (r = 0,403219707) :
Pers. Y= -3,588x + 65,09 memenuhi Pers.
Greenshield : v=vf-(vf/kj)k
vf = 65,09
vf/kj = 3,588
kj = 18,14102564
-
selasa
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,33076703) – (r = 0,575123491) :
Pers.
Y= -2,9336x + 59,558 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 59,558
vf/kj = 2,9336
kj = 20,30344357
-
rabu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,047088383) – (r = 0,216998579) :
Pers. Y= -3x + 58,594 memenuhi Pers. Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 58,594
vf/kj = 3
kj = 19,53
-
kamis
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,269162961) – (r = 0,518809176) :
Pers. Y= -3,9855x + 69,409 memenuhi Pers.
Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 69,409
vf/kj = 3,9855
kj = 17,41781681
-
jum’at
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,142714649) – (r = 0,377775925) :
Pers. Y= -3,8221x + 67,386 memenuhi Pers.
Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 67,386
vf/kj = 3,8221
kj = 17,62951334
-
sabtu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,269489922) – (r = 0,519124188) :
Pers. Y= -3,0326x + 60,459 memenuhi Pers.
Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 60,459
vf/kj = 3,0326
kj = 19,93733509
-
minggu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,093136095) – (r = 0,305182068).
Pers. Y= -3,5125x + 64,223memenuhi Pers.
Greenshield: v=vf-(vf/kj)k
vf = 64,223
vf/kj = 3,5125
kj = 18,28587699
Dengan menggunakan model Greenberg diperoleh bahwa seluruh persamaan tidak memenuhi
hubungan Greenberg.
Dengan menggunakan model Underwood diperoleh hasil sebagai
berikut :
-
pada
hari senin pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,356779051) – (r = 0,597309845) :
Pers. Y= 94,54e^(-0,12x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 94,54
-(1/k0) = -0,12
1/k0 = 0,12
k0 = 8,33333333
-
selasa
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,276645843) – (r = 0,525971333) :
Pers. Y= 96,155e^(-0,11x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 96,155
-(1/k0) = -0,11
1/k0 = 0,11
k0 = 9,090909091
-
rabu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,245910121) – (r = 0,495893256) :
Pers. Y= 86,124e^(-0,11x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 86,124
-(1/k0) = -0,11
1/k0 = 0,11
k0 = 9,090909091
-
kamis
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,379128122) – (r = 0,615733808) :
Pers. Y= 110,96e^(-0,13x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 110,96
-(1/k0) = -0,13
1/k0 = 0,13
k0 = 7,692307692
-
jum’at
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,254909729) – (r = 0,504885857) :
Pers. Y= 97,259e^(-0,12x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 97,259
-(1/k0) = -0,12
1/k0 = 0,12
k0 = 8,333333333
-
sabtu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,232266336) – (r = 0,481940179) :
Pers. Y= 95,231e^(-0,11x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 95,231
-(1/k0) = -0,11
1/k0 = 0,11
k0 = 9,090909091
-
minggu
pukul 10:00 – 17:15 didapat (r2 = 0,241215576) – (r = 0,491137024) :
Pers. Y= 92,947e^(-0,11x) memenuhi Pers.
Eksponensial underwood : v=vfe^(-k/k0)
x = k
vf = 92,947
-(1/k0) = -0,11
1/k0 = 0,11
k0 = 8,333333333
4.2 Pembahasan
Prinsip
dasar analisis arus lalu-lintas pada ruas jalan adalah kecepatan berkurang jika
arus bertambah. Pengurangan kecepatan akibat penambahan arus adalah kecil pada
arus rendah tetapi lebih besar pada arus yang lebih tinggi. Dalam suatu
pergerakan arus lalu-lintas terdapat tiga variabel utama yang digunakan untuk
menggambarkan karakteristik arus lalu-lintas yaitu volume (flow), kecepatan (speed) dan kerapatan (density).
Kerapatan lalu-lintas
salah satunya disebabkan oleh adanya peningkatan volume kendaraan setiap
tahunnya yang tidak diikuti dengan pertambahan panjang jalan maupun peningkatan
kapasitas jalan. Peningkatan arus lalu-lintas akan
menyebabkan berubahnya perilaku lalu-lintas pada suatu ruas jalan, maka perlu mengetahui
perilaku karakteristik arus lalu-lintas, yaitu hubungan volume (q), kecepatan (v) dan
kerapatan (k).
Dari survei selama 7 hari diperoleh
volume arus lalu-lintas dapat diketahui jam-jam puncak atau jam-jam sibuk pada masing – masing hari survei.
Hasil dari persamaan
greenshield dan underwood terdapat perbedaan, itu disebabkan karena untuk model
greenshield didapat dengan linier sedangkan model underwood didapat dengan
eksponensial sehingga menyebabkan tampilan grafik hubungan mengalami perbedaan.
Dari hasil penelitian ini
akhirnya didapat bahwa dari ketiga model hanya model Undeerwood-lah yang paling
baik untuk dijadikan pedoman pada program-program perencanaan jalan dikarenakan hasil dari model underwood
lebih mendekati pada hubungan antara volume (q) dan kecepatan (v), volume (q)
dan kerapatan (k), kecepatan (v) dan
kerapatan (k) atau hasil r2 lebih mendekati 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data pada bab
sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Perkiraan hubungan antara volume, kecepatan dan kerapatan yang
paling baik adalah pukul 10:00 – 17:15 wib.
2. Volume lalu-lintas maximum untuk hari Perdagangan
untuk hari Senin adalah
300,50 smp/km, hari Selasa 372,00
smp/km, hari Rabu 300,50 smp/km, hari Kamis 369,75 smp/km, hari Jum’at 305,50 smp/km, hari Sabtu 370,75 smp/km,
hari Minggu 310,50 smp/km.
3. Kecepatan maximum kendaraan yang melaju
pada jalan Perdagangan untuk hari Senin 3 Desember 2012 adalah 39,77 km/jam,
hari Selasa 4 Desember 2012 adalah 32,16 km/jam, hari Rabu 12 Desember 2012
adalah 34,41 km/jam, hari Kamis 13 Maret 2014 adalah 39,77 km/jam, hari Jum’at
28 Maret 2014 adalah 42,00 km/jam, hari Sabtu 29 Desember 2012 adalah 33,92
km/jam, hari Minggu 6 Maret 2014 adalah 40,80 km/jam.
4. Kerapatan maximum lalu lintas pada ruas
jalan Perdagangan untuk hari Senin 3 Maret 2014 adalah 13,59 smp/jam, hari
Selasa 4 Maret 2014 adalah 14,39 smp/jam, hari Rabu 12 Desember 2012 adalah 13,60
smp/jam, hari Kamis 13 Maret 2014 adalah 12,02 smp/jam, hari Jum’at 28 Maret
2014 adalah 13,22 smp/jam, hari Sabtu 29 Maret 2014 adalah 14,39 smp/jam, hari
Minggu 6 April 2014 adalah 13,49 smp/jam.
5. Hubungan antara q-v, nilai volume
lalu-lintas mencapai puncak pada saat nilai kecepatan lalu-lintas mencapai
suatu nilai jenuh dan pada saat nilai volume lalu-lintas turun hingga mendekati
nol, nilai kecepatan lalu-lintas justru semakin membesar. Hubungan antara q-k,
nilai volume meningkat hingga suatu nilai kerapatan tertentu, yaitu kerapatan
optimum selanjutnya nilai kerapatan terus membesar pada saat volume mendekati
nol. Hubungan v-k, nilai kerapatan
lalu-lintas meningkat pada saat nilai kecepatannya mendekati nol, sebaliknya
nilai kecepatan membesar pada saat kerapatan lalu-lintasnya mendekati nol.
6. Dari
keseluruhan hasil penelitian ini akhirnya dapat kita simpulkan bahwa dari
ketiga model hanya model Underwood-lah yang paling baik untuk dijadikan pedoman
pada program-program perencanaan jalan.
5.2 Saran
Disarankan
agar dapat dilakukan studi lebih lanjut dengan menggunakan data-data
lalu-lintas sekunder hasil praktikum sehingga diperoleh juga hasil studi
berdasarkan time series data.
No comments:
Post a Comment